JAKARTA – Pembangunan sebanyak 580 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) ditargetkan rampung tahun ini oleh PT PLN (Persero). Hal itu diungkapkan oleh Wakil Presiden Pemasaran Intelijen & Ekonomi PLN, Henri Firdaus dalam webinar bertajuk ‘PLN Innovation and Competition in Electricity (ICE)’, Rabu (10/8).

Baca Juga : Tingkatkan Produktivitas Petani Buah Naga di Sinjai, PLN Salurkan Bantuan Bohlam

Ia mengatakan pembangunan tersebut sejalan dengan meningkatnya jumlah kendaraan listrik di Indonesia. Henri juga memperkirakan jumlah kendaraan berbahan bakar strum itu bisa mencapai 5.800 unit tahun ini.

“Dari sisi PLN kami sudah mempunyai (target) 580 SPKLU ya. Dan kami prediksi jumlah kendaraan listrik dan baterai ini sekitar 5.800,” ujarnya dilansir dari CNNIndonesia.com.

Menurut Henri jumlah ini akan terus meningkat seiring dengan upaya PLN melakukan transisi energi ke energi baru terbarukan (EBT).

Ia mengatakan ke depan pihaknya melakukan estimasi pembangunan SPKLU dengan skala satu banding sepuluh. Artinya, setiap peningkatan sepuluh kendaraan listrik, harus ada satu SPKLU.

“Di sini ada key point, estimasi kami per tahun dengan sepuluh kendaraan listrik, kami harus ada satu buah stasiun pengisian,” kata Henri.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Kemenhub, Yusuf Nugroho mengatakan pemerintah terus mendorong konversi kendaraan berbasis BBM ke listrik.

Oleh karena itu pihaknya melakukan sertifikasi pada bengkel-bengkel konversi kendaraan BBM ke listrik. Yusuf mengatakan untuk menjadi bengkel konversi yang memiliki sertifikasi dan izin Kemenhub, bengkel umum harus memenuhi beberapa syarat.

“Bengkel tersebut kami berikan persyaratan-persyaratan yang tujuannya agar memberikan jaminan mekanisme konversinya itu memenuhi persyaratan tektis kendaraan bermotor dan tentunya memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan,” kata dia.