RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan Workshop Literasi Digital secara daring pada Selasa, 30 Mei 2023 dengan topik “Desa Berdaya Dengan Wahana Digital”

Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 disebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan angka 3.46 dari 5,00.

Dalam pembukaan materi Desa  Berdaya Dengan Wahana Digital, Dosen Universitas Sriwijaya Anang Dwi Santoso mengatakan  Smart Village menawarkan peluang besar untuk memperbaiki kualitas hidup dan memajukan pembangunan berkelanjutan di desa-desa di Indonesia.

“Konsep Smart Village menawarkan peluang besar untuk memperbaiki kualitas hidup dan memajukan pembangunan berkelanjutan di desa-desa di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi digital dan inovasi, Smart Village dapat membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas, memperbaiki akses ke layanan, dan menciptakan peluang ekonomi baru.” katanya.

Dalam mewujudkan Smart Village, Kata dia beberapa program dapat diimplementasikan, seperti pendidikan digital, pertanian pintar, pembangunan infrastruktur digital.

“Untuk mewujudkan konsep ini, beberapa program dapat diimplementasikan, seperti pendidikan digital, pertanian pintar, pembangunan infrastruktur digital, program energi terbarukan, pelayanan publik digital, program pemberdayaan ekonomi digital, dan manajemen bencana berbasis teknologi.” lanjutnya.

Namun, dalam menerapkan konsep ini ada juga tantangan yang harus diatasi. 

“Namun, ada juga tantangan yang harus diatasi, termasuk keterbatasan infrastruktur, keterampilan digital, pendanaan, dan isu-isu keamanan data. Mengatasi tantangan ini memerlukan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif, yang melibatkan semua pemangku kepentingan dan berfokus pada kebutuhan dan kondisi lokal” katanya.

Sedangkan untuk Pegiat Advokasi Sosial Media, Ari Ujianto menjelaskan tentang desa yang berbudaya dengan smart living dan nilai pancasilanya.