RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan Workshop Literasi Digital secara daring pada Jumat, 26 Juli 2024 dengan topik “Yuk Lawan Hoaks dan Jadi Nitizen Hebar Indonesia

Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 disebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan angka 3.50 dari 5,00. Dalam merespon hal tersebut, Kemenkominfo menyelenggarakan “Workshop Literasi Digital” dengan tagline yaitu Makin Cakap Digital 2024 dengan Kelompok Masyarakat dan Komunitas Kalimantan.

Pada sesi pertama, Dedi Priansyah Trainer/konsultan Digital Marketing&IT membahas kecakapan digital. Dirinya mengatakan bahwa Internet adalah anugerah, tetapi bisa menjadi bencana manakala teknologi “hanya bisa mengendalikan kita” manusia, tanpa jiwa-jiwa yang beretika.

Kecakapan hadir sebagai seorang bijak, yang mengingatkan kembali hakikat teknologi sebagai anugerah bagi manusia

“Cakap digital ditawarkan sebagai pedoman menggunakan berbagai platform digital secara sadar, tanggung jawab, berintegritas, dan menjunjung nilai-nilai kebajikan antar insan dalam menghadirkan diri, kemudian berinteraksi, berpartisipasi, bertransaksi, dan berkolaborasi dengan menggunakan media digital,” kata Dedi.

Selanjutnya, Istia Budi menjelaskan tentang keamanan digital yang dimana menurutnya bahwa tidak ada keamanan yang 100 persen.

Keamanan berbanding terbalik dengan kemudahan, sedikit ribet dan waspada akan membuat kita lebih aman di dunia digital. oleh darena itu dirinya memberikan saran untuk melakukan pengamanan yang lebih baik seperti mengaktifkan 2AF.

“2FA adalah fitur keamanan tambahan dengan menggunakan proses verifikasi ganda untuk bisa mengakses sebuah akun.
Selain memasukkan username dan password untuk login, Anda akan diminta verifikasi spesifik sesuai pengaturan yang dipilih sebelumnya,” kata Istia.

Dalam sesi kedua, Almasari Aksenta mengatakan bahwa dalam berbudaya digital Harus saling bekerjasama antar individu, antar departemen pun harus saling berkerjasama untuk menciptakan budaya digital yang produktif dan efektif.

“Untuk kolaborasi ada tidak, bisa kolaborasi dengan pemerintah, masyarakat maupun organisasi. Media, pelaku bisnis, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran dan praktik literasi digital yang baik.
Dalam kurikulum di lingkungan pendidikan dianggap langkah strategis untuk mempersiapkan generasi mendatang menghadapi kompleksitas informasi digital.” kata Alamasari.

Sementara itu Bambang Herlandi mengatakan hal yang sama seperti Istia Budi, bahwa keamanan digital yang dimana menurutnya bahwa tidak ada keamanan yang 100 persen.

Keamanan berbanding terbalik dengan kemudahan, sedikit ribet dan waspada akan membuat kita lebih aman di dunia digital. oleh darena itu dirinya memberikan saran untuk melakukan pengamanan yang lebih baik seperti mengaktifkan 2AF.

“2FA adalah fitur keamanan tambahan dengan menggunakan proses verifikasi ganda untuk bisa mengakses sebuah akun.
Selain memasukkan username dan password untuk login, Anda akan diminta verifikasi spesifik sesuai pengaturan yang dipilih sebelumnya,” kata Bambang.

Terakhir, Surya Fajar mengatakan Kita dapat mencapai kecakapan digital jika kita tahu dan paham ragam dan perangkat lunak yang menyusun lanskap digital.

Setiap kita diharapkan bisa mengoptimalkan penggunaan perangkat digital utamanya perangkat lunak sebagai fitur proteksi dari serangan siber.

“Kecakapan dalam mesin pencarian informasi ditandai dengan kemampuan mengetahui dan memahami cara mengakses macam-macam mesin pencarian informasi yang tersedia,” kata Fajar.

Selain itu, Kita diharapkan mampu menyeleksi dan memverifikasi informasi yang didapatkan serta menggunakannya untuk kebaikan diri dan sesama.

“Dengan mengenal ekosistem transaksi daring—dompet digital, lokapasar, serta transaksi digital—dengan lebih baik, kita bisa terhindar dari kegiatan terkait yang merugikan,” pungkas Fajar.

Dalam acara tersebut selain mendengarkan diskusi dari para praktisi Digital, terdapat games seru dan ceramah yang dibacakan oleh ustad Das’ad Latif dan kegiatan tersebut juga dihadiri oleh penyanyi opick sampai pejabat daerah setempat PLT Kepala Diskominfo Kota Balikpapan Zulkipli.

Untuk diketahui, Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo.