RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan Workshop Literasi Digital secara daring pada Rabu, 28 Februari 2024 dengan topik “Transformasi Digital : Membangun Komunitas Cakap Digital di Kalimantan

Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 disebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan angka 3.50 dari 5,00. Dalam merespon hal tersebut, Kemenkominfo menyelenggarakan “Workshop Literasi Digital” dengan tagline yaitu Makin Cakap Digital 2024 dengan Kelompok Masyarakat dan Komunitas Kalimantan.

Dalam pembahasan pertama, Dosen UC Makassar Cipta Canggih Perdana mengatakan bahwa cakap Bermedia Digital adalah mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital, mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan dan media sosial, serta aplikasi dompet digital, lokapasar, dan transaksi digital

“Dalam era digital yang semakin maju kecakapan digital menjadi suatu keharusan untuk memahami dan menghadapi fenomena digitalisasi saat ini, Mari #CakapDigital untuk meraih kesuksesan bersama,” katanya Rabu, 28 Februari 2024.

Oleh karena itu, dikatakan Cakap, apabila kita ingin menyajikan informasi kedalam dunia online ada baiknya memahami 3 tahapannya.

“Pertama, kita harus paham apa itu penelusuran (Crawling), pengindeksan atau (Indexing) dan yang terakhir rangking atau peringkatan pada sistem penelusuran,” imbuhnya.

Kedua, pembahasan dari Alem Febri Sonni, ia mengatakan ketika sebuah proses untuk memastikan penggunaan layanan digital, baik secara daring maupun luring dapat dilakukan secara aman.

“Tidak hanya untuk mengamankan data yang kita miliki melainkan juga melindungi data pribadi yang bersifat rahasia,” kata Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin tersebut.

Selain itu, ia menyampaikan dalam bertransformasi digital memiliki dampak yang besar, termasuk pada efisiensi dalam berbagai bidang.

“Namun, terdapat beberapa risiko baik yang berkaitan dengan perangkat maupun pengguna. Tetap berhati-hati dan waspada dalam menggunakan perangkat digital,” ujar Alem.

Pada kesempatan dan waktu yang sama, Sartika Sari Wardhani Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UNHAS menyampaikan bahwa Indonesia berada di urutan ke-29 dari 32 negara yang disurvei. Dengan hasil tersebut, Indonesia menjadi negara dengan tingkat kesopanan yang paling rendah di Asia Tenggara

“Mari kitarayakan teknologi, kita hormati ilmu pengetahuan, kita dukung semua bentuk kemajuan, tetapi semua harus demi mengangkat derajat manusia. Etika ada karena kita adalah manusia,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo.