Layanan Starlink dipilih untuk mendukung LATMA Garuda Shield-16 karena dinilai memiliki banyak keunggulan, seperti kecepatan proses delivery instalasi dengan perangkat yang ringan dan portabel, kecepatan broadband setara fiber optic, serta mendukung layanan 5G.

Telkomsat sendiri telah mendapatkan Hak Labuh Satelit Khusus Non Geostationer (NGSO), yang memungkinkan perusahaan satelit seperti Starlink, dapat menjual kapasitas satelit mereka kepada Telkomsat.

Nantinya, kapasitas satelit Starlink ini akan digunakan untuk menyambungkan layanan fiber optik Telkom di tempat yang sulit membangun fiber optik.

Layanan internet Starlink sendiri hingga Mei 2022 lalu sudah hadir di 32 negara di dunia, di antaranya seperti di Inggris, Perancis, Spanyol, Portugal, Lituania, Denmark, Jerman, Australia, Chile, hingga Meksiko.

Baca Juga : Jaringan Komunikasi Dirusak Rusia, Elon Musk Kirim Layanan Internet Satelit di Ukraina