RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan Workshop Literasi Digital secara daring pada Kamis, 25 April 2024 dengan topik “Warganet dan Senjata Ampuhnya: Smartphone

Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 disebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan angka 3.50 dari 5,00. Dalam merespon hal tersebut, Kemenkominfo menyelenggarakan “Workshop Literasi Digital” dengan tagline yaitu Makin Cakap Digital 2024 dengan Kelompok Masyarakat dan Komunitas Kalimantan.

Dalam pembahasan pertama, Masruhan Mufid mengatakan handphone Android atau smarphone telah mengubah cara interaksi sosial anak-anak. Sebelumnya, anak-anak biasanya berinteraksi secara langsung dengan teman sebaya mereka. Namun, dengan adanya handphone Android, interaksi tersebut dapat terganggu karena fokus pada perangkat elektronik.

“Interaksi melalui handphone Android cenderung menjadi interaksi virtual yang dapat mengurangi kemampuan anak-anak dalam membangun hubungan sosial yang sehat dan berkualitas. Mereka mungkin lebih memilih bermain game atau menggunakan media sosial daripada berinteraksi langsung dengan teman-teman di sekitar mereka,” kata Musfid.

Sebagian besar orang kini telah memanfaatkan gadget (gawai) sebagai pendukung aktivitasnya sehari-hari. Namun, dibalik beragam manfaatnya, gadget juga berpotensi membawa dampak buruk, salah satunya kecanduan gadget. Bahkan, kondisi ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga anak-anak.

“Seseorang yang kecanduan gadget biasanya tidak menyadari bahwa hal tersebut telah memengaruhi kesehatan fisik maupun mentalnya. Pasalnya, kecanduan ini dapat menyebabkan produktivitas terhambat, nyeri leher, gangguan emosi, hingga masalah kesehatan lainnya,” jelas Musfid.

Untuk mencegah kecanduan, dikatakan Musfid usahakan membatasi penggunaan gadget selama waktu yang dibutuhkan. Cobalah mencari aktivitas lain di waktu luang agar tidak terpaku dengan gadget.

“Sebagai contoh, apabila Anda membutuhkan gadget untuk bekerja, maka batasi penggunaannya selama jam kerja saja. Matikan gadget usai bekerja dan alihkan perhatian dengan melakukan aktivitas lain,” katanya