JAKARTA – Pembaruan tentang enkripsi ujung ke ujung (E2EE) akan di perkenalkan oleh Facebook yang akan diaktifkan secara default pada platform obrolan, kepada para penggunanya di minggu ini.

Baca Juga : Kominfo Beberkan Alasan Ancam Blokir Facebook, Whatsapp, Google

Pihak Facebook kini memberikan pilihan kepada para user Messenger, untuk mengaktifkan E2EE pada basis per-chat, menurut laporan The Verge.

Tetapi hal seperti itu umumnya hanya disadari oleh sebagian kecil orang yang peduli akan keamanan dan privasi percakapan.

Menjadikan enkripsi ujung-ke-ujung sebagai default, dianggap menjadi langkah besar karena menambahkan lapisan keamanan substansial ke platform obrolan yang kini digunakan oleh lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia.

Hal tersebut kemungkinan memicu argumen dengan pemerintah, yang mengatakan fitur enkripsi dianggap menghalangi kemampuan mereka untuk memerangi kejahatan.

Enkripsi end to end merupakan fitur yang mengunci isi pesan. Sehingga, pesan yang dikirim lewat Messenger hanya bisa dilihat oleh pengirim dan penerima pesan saja.

Bagi pihak ketiga seperti penegak hukum, peretas bahkan Facebook sendiri tak bisa mengintip isi pesan yang dienkripsi.

Dikutip CNNIndonesia.com, dalam beberapa tahun terakhir induk perusahaan Facebook, Meta perlahan-lahan menambahkan sejumlah lapisan enkripsi ke berbagai platform obrolannya.

Obrolan di WhatsApp menjadi salah satu contoh dienkripsi secata default menggunakan protokol yang sama, seperti yang ditawarkan oleh Signal messenger dan Telegram.

Facebook Sebelumnya telah mendapat hujan kritik karena tidak menjadikan fitur enkripsi di Messenger, terlebih setelah persidangan Roe v. Wade di Amerika Serikat, di mana jejak digital seperti obrolan aplikasi akan digunakan untuk bukti dalam penuntutan aborsi yang baru dikriminalisasi.

Hal itu menjadi sorotan dalam kasus minggu ini, di mana Facebook mematuhi surat perintah penggeledahan polisi untuk menyerahkan riwayat obrolan Messenger dari seorang remaja Nebraskan dan ibunya, atas tuduhan undang-undang aborsi yang sudah ada sebelumnya di negara bagian itu.