RAKYAT.NEWS, Jakarta – Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan Workshop Literasi Digital secara daring pada Selasa, 21 Maret 2023 dengan topik “Tantangan Proses Transformasi Digital Bagi Kemajuan Perekonomian Indonesia”

Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 disebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan angka 3.54 dari 5,00.

Dalam merespon hal tersebut, Kemenkominfo menyelenggarakan “Workshop Literasi Digital” dengan tagline yaitu Makin Cakap Digital 2023 dengan Kelompok Masyarakat dan Komunitas Sumatera.

Ivo Nilasari mengatakan indikator etis bermedia digital Adalah Kemampuan individu mengontrol perilakubermedia digital denga penuh kesadaran, tanggung jawab, Integritas dan Kebijakan

“indikator etis bermedia digital Adalah Kemampuan individu mengontrol perilakubermedia digital denga penuh kesadaran, tanggung jawab, Integritas dan Kebijakan.” Katanya.

Menurutnya, usaha Online adalah transformasi digital merupakan Perubahan Bisnis Konvensional ke Bisnis Digital.

“Usaha melalui Online adalah Transformasi Digital yang merupakan Perubahan Bisnis Konvensional ke Bisnis Digital. Dengan Literasi Digital yang baik maka Pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, akan semankin luas. Termasuk melihat Peluang Usaha yang dapat meningkatkan Masyarakat lebih produktif, kreatif dan inovatif dalam mendukung.” katanya.

Terkait digital skill literasi digital, Bevaola Kusumasari mengatakan penggunaan internet dengan literasi digital seharusnya dapat seimbang, sehingga pemanfaatan teknologi dapat berjalan sesuai dengan kesadaran masyarakat dalam mempergunakan teknologi tersebut.

Tujuan literasi digital adalah memberi kita kontrol yang lebih besar atas interpretasi karena semua pesan media merupakan hasil konstruksi.” katanya.

“Keterkaitan antara kepuasan penggunaan internet dengan literasi digital seharusnya dapat seimbang, sehingga pemanfaatan teknologi dapat berjalan sesuai dengan kesadaran masyarakat dalam mempergunakan teknologi tersebut.” sambungnya.