Ericsson memiliki sekitar 400 karyawan di Rusia dan mengatakan akan memberikan dukungan keuangan kepada mereka yang terkena dampak.

Sementara Nokia, yang memiliki sekitar 2.000 karyawan di Rusia mengatakan, aktivitasnya yang tersisa di negara itu terkait dengan pemeliharaan keterbatasan jaringan penting untuk mematuhi kewajiban kontrak dan kemanusiaan. Ketika Ericsson dan Nokia keluar dari Rusia, operator seluler negara itu MTS dan Tele2 akan menjadi lebih bergantung pada perusahaan China seperti Huawei dan ZTE. Tetapi MTS dan Tele2 menolak untuk berkomentar.

Baca Juga : Cepat! Intip Teknologi 5G di Formula E Jakarta E-Prix 2022