“Dengan hadirnya listrik di siang ataupun malam hari, profesi masyarakat yang dulunya 90% adalah nelayan, kini lebih bervariasi ada yang menjadi pedagang ataupun penyedia jasa yang menggunakan listrik untuk menjalankan usaha,” ujarnya.

Dirinya menambahkan dari aspek pemerintahan dan sosial pun mengalami peningkatan.

“Kini kantor dapat beroperasi tanpa menggunakan genset lagi, ini semakin membuat pelayan terhadap masyarakat semakin lebih baik,” tandas Rudayya.

Salah seorang nelayan, Daeng Ranni menuturkan kehadiran listrik membantu pengehematan biaya operasional dalam pengerjaan kapalnya.

“Kalau bekerja memperbaiki kapal menggunakan genset kami menghabiskan Rp 50 ribu untuk membeli solar, beda halnya apabila menggunakan listrik kami hanya mengeluarkan Rp 50 ribu untuk satu bulan,” kata Daeng Ranni.

Program didieselisasi ini merupakan wujud nyata dari PLN untuk mengurangi energi karbon guna mencapai Carbon Neutral pada 2060 dengan mengoptimalkan energi domestik yang lebih murah.