Selain itu, kehadiran PT Vale juga dapat menyejahterakan masyarakat di sekitar lingkar tambang. Panja juga berharap, PT Vale memperhatikan hilirisasi, bahkan harus mengupayakan menghasilkan baterai sendiri, sehingga Indonesia tidak lagi ekspor bahan mentah.

 

“Kehadiran PT Vale harus didukung melalui komitmen keberlanjutan yang ingin dihadirkan, serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” harapnya.

 

Rusda Mahmud menuturkan, PT Vale sudah membuktikan komitmennya dalam menurunkan emisi karbon di area operasi Sorowako. Selain itu, tata kelola.

 

lingkungannya sangat baik, sebab setelah selesai menambang PT Vale kembali merawat dan menutup kemudian menanami kembali pohon.

 

“Selama ini informasi yang kami dapatkan sangat berbeda dengan apa yang disampaikan manajemen PT Vale, dari penjelasan itu tentu semakin menegaskan agar turut mendukung penuh pemerintah untuk melanjutkan izin Vale di Indonesia pada 2025,” tuturnya.

 

Lanjutnya, belum ada Perusda yang mengelola tambang, maka dari itu PT Vale diminta berkomitmen tentang pengembangan.

 

“Saya sampaikan bahwa belum ada Perusda yang mengelola tambang, itu sesuai dengan aturan sehingga hari ini yang saya minta kepada Vale komitmennya tentang pertambangan berkelanjutan atau good mining practices dapat diwujudkan. Sebab, yang pastinya kalau pun Vale dilepaskan, Perusda tidak bisa mengelolanya,” jelasnya.

 

Anggota Komisi VII lainnya, Abdul Kadir Karding juga mengapresiasi PT Vale yang tetap berusaha menjaga lingkungan. Selain itu, diharapkan PT Vale juga sejalan dengan program pemerintah, yaitu hilirisasi. Sebab, katanya, sepanjang sebuah perusahaan mendukung program pemerintah maka wajib didukung.

 

“Tapi pada intinya kehadiran kami ingin melihat lebih dekat PT Vale, dan sejauh ini PT Vale sangat bagus dan diharapkan terus berkomitmen agar mensejahterakan daerah, masyarakat dan paling penting komitmennya terhadap lingkungan,” jelas Abdul Kadir.