Anda pasti tahu kalau manusia tidak akan pernah puas. Padahal layanan 4G bisa dibilang sudah cukup memenuhi kebutuhan orang-orang untuk saling terkoneksi. Sejak munculnya jaringan 4G, penduduk yang tinggal di pelosok pun mampu mengaksesnya. Informasi menjadi semakin mudah disebarkan dan didapatkan. Hal ini tentu sangat menyenangkan.

Pandemi Covid-19 yang muncul pun jadi terasa lebih mudah untuk dihadapi karena meski tidak tatap muka, orang tetap bisa saling terhubung dan memberi kabar. Kegiatan seperti bekerja, sekolah, dan belanja pun bisa tetap dilakukan asal memiliki gawai dan juga akses terhadap jaringan.

Sejarah Jaringan 5G

Sebelas tahun berlalu sejak jaringan 4G ditemukan, jaringan 5G pun mulai diluncurkan. Anda mungkin sudah menebak bahwa keunggulan yang bisa didapat dari adanya akses terhadap jaringan 5G adalah kecepatan. Tebakan Anda tentu benar, jaringan 5G dinyatakan mampu mengakses data dengan kecepatan 20 kali lebih cepat dibanding jaringan 4G.

Selain masalah kecepatan, perihal connection density pun perlu diketahui oleh masyarakat. Anda pasti baru pertama kali mendengar tentang ini. Jadi, connection density didefinisikan sebagai jumlah total perangkat yang terhubung dan atau dapat diakses per unit area. Nah, connection density jaringan 5G mampu menampung hingga 1 juta device per kilometer persegi. Bukankah itu sangat luar biasa?

Negara dengan Layanan Jaringan 5G

Beberapa negara yang sudah memanfaatkan layanan 5G antara lain seperti Jepang, Korea Selatan, Cina, Taiwan, Hong Kong, Saudi Arabia, Kuwait, dan masih banyak lagi. Pada tahun 2021 yang lalu, Indonesia sebetulnya sudah bergabung dan menjadi bagian dari negara yang punya jaringan 5G. Sayang, karena luasnya negara kita, tidak semua kota sudah memiliki jaringan tersebut.