Sejumlah analis menduga hal itu sebagai dalih Musk agar bisa hengkang dari kesepakatan akuisisi Twitter, yang mungkin dianggap Musk terlalu “mahal”. Namun pada acara pertemuan dengan karyawan Twitter, Musk tampak mencoba meyakinkan karyawan tentang niatnya untuk melanjutkan kesepakatan akuisisi.

Musk memaparkan beberapa rencana ambisius untuk perusahaan, termasuk keinginannya menumbuhkan basis pengguna aktif harian Twitter, dari lebih 200 juta menjadi sedikitnya satu miliar orang.

Musk juga mengatakan ingin meningkatkan peluang monetisasi bagi kreator dan mengeksplorasi fitur pembayaran potensial, dikutip CNN.

“Saya pikir tujuan penting Twitter adalah mencoba memasukkan sebanyak mungkin negara, dunia, sebanyak mungkin,” katanya.

Dikutip The Verge, dalam pertemuan itu Musk juga sempat membahas media sosial milik China, WeChat. Menurutnya, strategi operasional WeChat patut dicontoh karena menjadi platform yang paling banyak dipakai.

“Apabila Anda tinggal di China, WeChat sangat berguna dan membantu kehidupan sehari-hari, dan saya pikir jika kita bisa mencapainya, atau bahkan mendekati itu di Twitter, itu akan menjadi sukses besar,” pungkasnya.

Sangat penting bagi beberapa karyawan Twitter, Musk disarankan setidaknya agak fleksibel tentang karyawan yang bekerja dari rumah sebagai pemilik Twitter.

Sebuah perintah yang dikirim Musk ke eksekutif Tesla awal bulan ini yang mengharuskan mereka untuk kembali ke kantor. Hal itu memicu spekulasi ia akan melakukan hal yang sama di Twitter.

Dalam kesempatan sama, PHK juga menjadi pembahasan menarik dalam diskusi Musk dan karyawan Twitter. Musk pun mendapat pertanyaan kemungkinan mengurangi pekerja jika kesepakatan akuisisi Twitter berhasil.

“Saat ini, pengeluaran [Twitter] melebihi pendapatan, jadi itu bukan situasi yang bagus. Tetapi siapa pun yang jelas-jelas punya andil penting, seharusnya tidak perlu khawatir (kena PHK),” ujar Elon.

Baca Juga : Tingkatkan PAD, Pemkab Lutra Manfaatkan Kemajuan Teknologi