JAKARTA – Elon Musk ajak karyawan Twitter untuk bahas situasi perusahaan dengan sejumlah poin yang dibahas mulai dari pembatasan konten yang dilonggarkan oleh Twitter tengah menjadi pembicaraan yang menjadi sorotan dalam pertemuan tersebut.

Baca Juga : Fanny : Line Today Tutup dan Fokus Bisnis Teknologi Keuangan

 

Pada pertemuan yang diadakannya tersebut, Elon diperhadapkan dengan sejumlah rangkaian pertanyaan mengenai sikapnya dalam moderisasi konten dan penegasan mengenai keinginannya untuk izinkan segala percakapan di Twitter yang dapat mengakibatkan jeratan hukum dan tetap diizinkan berlalu lalang di Twitter.

Elon menilai bahwa kekebasan dalam berbicara sangat begitu penting sehingga para pengguna dapat berkomunikasi dengan bebas.

“Saya pikir sangat penting untuk memiliki kebebasan berbicara dan orang-orang dapat berkomunikasi dengan bebas,” jelas Elon seperti dilansir dari CNN Indonesia.

Kendati demikian, di tengah pembahasan, Musk juga perintahkan kepada Twitter untuk harus bekerja ekstra dalam mencegah konten yang berpotensi membahayakan atau menyinggung, agar tidak menyebar sehingga pengguna tetap nyaman menggunakan di Twitter.

Ia menjelaskan bahwa, siapa pun juga dapat menyampaikan apapun yang mereka inginkan.

“Siapa pun bisa pergi ke tengah Times Square sekarang dan mengatakan apa pun yang mereka inginkan. Mereka bisa saja berjalan ke tengah Times Square dan menyangkal Holocaust,” tambahnya.

Lanjutnya, ia menimbang bahwa setiap orang harus diizinkan untuk menyampaikan sejumlah hal yang dalam tanda kutip “keterlaluan” namun tetap berada dalam aturan hukum.

“Jadi saya pikir orang harus diizinkan untuk mengatakan hal-hal yang cukup “keterlaluan” yang berada dalam batas-batas hukum, tetapi itu tidak diperkuat dan tidak mendapatkan banyak aksesnya,” sambung dia.

Musk pada minggu lalu sempat mengancam perusahaan untuk mencabut kesepakatan membeli Twitter senilai US$44 miliar, jika perusahaan enggan menyerahkan data lebih banyak untuk memahami prevalensi akun palsu dan spam di Twitter.