JAKARTA – Kontribusi ketahanan pangan nasional terus digencarkan oleh PT PLN (Persero) melalui program Electrifying Agriculture yang akan membangun sistem kelistrikan, termasuk penggantian alat pertanian berbasis BBM ke listrik, serta integrasi jalur distribusi.

Baca Juga : Pertama di Kota Parepare, SPKLU PLN Telah Beroperasi

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyampaikan bahwa proyek jalan tol yang telah dibangun pemerintah menjadi dorongan buat ekosistem yang baru sehingga Lampung dapat menjadi penopang untuk ketahanan pangan serta pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari wilayah lain.

“Proyek jalan tol yang sedang pemerintah bangun menjadi pendorong ekosistem baru, sehingga Lampung bisa menjadi penopang ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari provinsi lain, khususnya sebagai penyangga Jawa,” kata Erick dilansir dari CNNIndonesia.com.

Erick mengingatkan bahwa potensi yang dimiliki Sumatera Selatan masih sangat besar. Khususnya, setelah dibangun jalan tol yang menghubungkan dengan daerah-daerah sekitar. Dia berharap kondisi ini dapat segera dimaksimalkan sebab pembangunan infrastruktur jalan tol dari Lampung ke Sumatera Selatan telah meningkatkan traffic Sumatera-Jawa sekitar 40 persen. Bahkan pertumbuhan angkutan logistik meningkat hingga 140 persen.

“Ini captive market, jika dari 20 juta kendaraan tersebut sekitar 1 persennya tinggal di Bakauheni sehari dua hari, maka akan mendorong lahan pekerjaan baru,” katanya.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan siap mendukung Sumatera Bagian Selatan sebagai episentrum ekonomi yang baru. Tak hanya menyediakan pasokan listrik yang andal, PLN juga bersinergi dengan BUMN lainnya dalam komitmen menyediakan sistem pertanian yang modern, murah dan ramah lingkungan.

Maka dari itu, PLN telah merancang sistem kelistrikan yang terintegrasi dengan rencana pembangunan tol demi mendukung sektor pertanian di Sumatera.